Tuesday 14 June 2016

Justin Trudeau Akan Memburu Abu Sayyaf

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau mengatakan akan memburu kelompok militan Abu Sayyaf yang telah memenggal Robert Hall, warga Kanada. Hall disandera sejak pertengahan tahun lalu dan dipenggal kemarin lantaran Ottawa menolak membayar uang tebusan.

"Pihak Kanada lebih berkomitmen dari sebelumnya untuk bekerja sama dengan pemerintah Filipina dan mitra internasional untuk mengejar mereka yang bertanggung jawab atas tindakan keji ini. Dan kami akan membawa mereka ke pengadilan," ucap Trudeau, seperti dikutip dari situs Radio Canada Internasional, Rabu (15/6).

Sebuah kepala terpenggal ditemukan kemarin malam di selatan Pulau Jolo. Surat kabar Filipina menyebutkan, kepala tersebut ditemukan setelah lima jam Abu Sayyaf mengklaim melakukan hal tersebut.

Kematian Hall telah dikonfirmasi Pemerintah Filipina kemarin malam waktu setempat. "Kami mengutuk pembunuhan brutal dan tidak masuk akal terhadap Robert Hall, warga Kanada, setelah disandera selama sembilan bulan oleh kelompok Abu Sayyaf," kata Presiden Filipina Benigno Aquino melalui keterangan tertulis.

Sebelum dipenggal, pria asal Calgary, Kanada ini sempat berbicara dalam sebuah video yang dirilik Abu Sayyaf awal Mei lalu. Dalam video tersebut, Hall bersama Marites Flor asal Filipina dan Kjartan Sekkingstad asal Norwegia meminta pemerintah masing-masing agar segera membayar tebusan yang diminta para militan.

"Untuk pemerintah Kanada, saya disuruh untuk memberitahu Anda agar memenuhi permintaan mereka. Saya tidak tahu apa yang akan Anda lakukan, tapi jika Anda tidak melakukan apa-apa, kami akan dikorbankan. Seperti halnya Johnyang sudah dikorbankan. Saya tidak yakin apa yang Anda tunggu," ungkap Hall dalam video tersebut.

Abu Sayyaf mematok tebusan senilai USD 6,4 juta untuk dua sandera asal Kanada. Sebelumnya, pada April, sandera John Ridsdel (68) lebih dulu dipenggal dengan alasan yang sama, yakni tebusan tak dipenuhi.

Selain Hall dan Risdel, Abu Sayyaf tahun lalu menculik pria asal Norwegia dan wanita WN Filipina. Nasib keduanya sampai sekarang belum diketahui. Mereka diculik oleh kelompok berbeda dari yang menyandera pelaut Indonesia dua bulan lalu.

Kabar dipenggalnya Hall dikecam oleh oleh Mujiv Hataman, Gubernur Wilayah Otonomi Mindanao. Dia menyatakan para militan berbuat keji saat bulan Ramadan.

"Bulan suci yang seharusnya diisi setiap muslim dengan ibadah dan perenungan justru dinodai oleh ekstremisme," ujarnya.